Jurnal Peran Pemuda di Indonesia
JURNAL ILMIAH
Peran
Pemuda di Indonesia.
Oleh Ahmad Fahmi
Fauzi
Mahasiswa Teknik
Informatika
Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Abstrak
pemuda adalah generasi
perubahan yang memiliki fitrah sebagai pemberani dan revolusioner yang memiliki
karakter khas yang berbeda dengan golongan lainnya. Sehingga pemuda memiliki
peran dan kedudukan yang penting baik dalam tatanan bernegara, berbangsa, dan
beragama. Penguatan peran pemuda tentu merupakan hal yang lumayan sulit
ditengah-tengah gencarnya hegemoni budaya luar yang mengerecoki baik pemikiran
maupun perilaku pemuda saat ini.
Indonesia sebagai Negara demokrasi mewujudkan peran pemuda dengan di sahkannya UU No 40 tahun 2009 tentang kepemudaan. Sehingga tampak bahwa pemuda merupakan aspek penyokong Negara yang selalu dipertimbangkan. Sejarah memberikan ruang pengakuan bahwasanya peran pemuda tidak lepas dari kehidupan bernegara. Hal ini kemudian menjadi acuan bahwa pemuda seharusnya turut berperan dalam tataran mewujudkan demokrasi lokal. Otonomi daerah salah satu peluang guna mengembalikan serta mewujudkan pemuda yang sadar akan posisi dan fitrahnya sebagai agent of balance dalam tataran pemerintahan terkecil sperti halnya nagari.
Pendahuluan
Pemuda
adalah generasi yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan
generasi sebelumnya. Tapi terkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa
didiri mereka terbebani menjadi pengganti generasi sebelumnya.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya
terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal
ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus,
generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang
mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas
yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Masih banyak pemuda yang tidak sadar
apa yang seharusnya mereka lakukan demi Bangsa ini agar terus berdiri dengan
kokoh dan menjunjung tinggi nilai persatuan. Serta, seperti dari sudut pandang
pada era saat ini masih banyak pemuda yang melakukan kenakalan remaja serta
penyalahgunaan Teknologi pengetahuan. Maka dari itu peran pemuda ini masih
harus di evaluasi dan ditingkatkan dalam berbagai bidang seperti ekonomi,
Iptek, budaya dan lainnya. Untuk itu diharapkan dengan penulisan makalah ini
dapat menyadarkan kaum Pemuda untuk kembali berbakti kepada Negara sebagaimana
sebelumnya.
Ditambah juga dengan
pada era globalisasi sekarang, peran pemuda di Indonesia masih sangatlah
penting untuk tetap menjaga dan memajukan rasa nasionalisme dan membangun Negara.
PEMBAHASAN
Dalam peran pemuda di Indonesia, banyak peran mereka
yang sangat penting di dalam berbagai bidang, dibawah ini berikut ialah
peran-peran pemuda tersebut, serta berbagai permasalahan dalam peran pemuda
saat ini dan juga potensi-potensi yang harus dimiliki para pemuda serta untuk
menutupi permasalahan dalam peran pemuda.
I.
Peran-peran
pemuda di Beberapa bidang di Indonesia
1.
Peran
Pemuda dalam bidang Ekonomi
Ya., Disini saya akan memaparkan betapa pentingnya
peran pemuda Indonesia di bidang ekonomi. Bidang ekonomi menjadi salah satu
tumpuan yang sangat urgen untuk menghadapi MEA, pemuda-pemuda dijadikan sebagai
tools (alat) untuk menggerakkan bidang ekonomi. Aktualisasi peran pemuda dalam
bidang ekonomi bisa kita lihat secara realistis dewasa ini, munculnya
enterpreneurship muda di Indonesia yang mulai berkembang memberikan peluang
yang signifikan dalam persaingan MEA 2015. Namun jumlah pengusaha di Indonesia
baru mencapai sekitaar 0,18 persen dari total populasi, kalau kita
mengkomparasikan dengan eksistensi pengusaha di negara maju dengan di Indonesia
jelas secara kuantitas Indonesia akan kalah, di negara maju pengusaha atau
wirausaha minimal 2 persen dari total penduduk. Pemuda Indonesia perlu ditanamkan
dan dikembangkan jiwa kewirausahaannya (Entrepeneur Skill). Diharapkan dengan
penanaman entrepeneur skill sejak dini, pemuda Indonesia mampu mendongkrak
pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, terutama dalam menghadapi MEA
2015. Oleh sebab itu kebangkitan perekonomian tidak terlepas dari konstribusi
serta sumbangsih dari para pemuda. Kreativitas pemuda dalam menciptakan
lapangan pekerjaan menjadikan pemuda tidak lagi bersikap pasif menunggu
pekerjaan datang menghampirinya. Kreatifitas pemuda menumbuhkan kemandirian
dalam segi finansial dan produktifitas bagi pengembangan ekonomi bangsa.
Dalam perekonomian Indonesia sektor sumber daya alam
masih menjadi tumpuan, peran pemuda untuk megoptimalisasikan eksistensi sumber
daya alam (SDA) yang memadai sangat dibutuhkan pula. Karena sejauh ini
Indonesia belum mampu mengoptimalkan sumber daya alam yang ada menjadi sebuah
insentif dan bernilai ekonomi bagi kemajuan negara. Sebagai contoh, Indonesia
mengekspor rotan ke China. Keuntungan yang kita peroleh hanya sebesar 20%-30%.
Di China, rotan tersebut dibentuk lagi menjadi meubel dan produk olahan lain.
Dan rotan tersebut diekspor ke Indonesia dengan keuntungan yang didapatkan
China sebesar 300-350%.
2.
Peran
Pemuda dalam Bidang Pendidikan
Selanjutnya, pemuda juga memiliki peran dalam bidang
pendidikan juga. Berikut, penjelasannya. Pendidikan adalah aspek terpenting
dalam ilmu pengetahuan,seroang pemuda dapat mengembangkan pengetahuannya di
dunia pendidikan,pemuda dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya
dan mengasah kemampuan yang dia miliki,dan dengan pendidikan pula pemuda dapat
mempersiapkan dirinya untuk terjun ke masyarakat.
Seorang pemuda atau dikatakan seorang mahasiswa
dalam hal ini,dapat menemukan aspek yang dia kuasai dan dapat membaginya dengan
orang lain,mahasiswa dituntut dapat selesai menempuh semua mata kuliah selama 4
tahun,dan setelah dia lulus,dia dapat terjun ke dunia sosial dengan menjadi tenanga
pengajar untuk membagi ilmu yang telah dia kuasai di bangku kuliah.
Bagi setiap orang, pendidikan sangatlah penting
untuk saat ini, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan terus berkembang tanpa
kita sadari dan sebagai seorang pemuda (mahahsiswa), para pemuda diharapkan
bisa menyebarkan ilmu yang sudah didapatkan dari bangku kuliah kepada
masyarakat sekitar dan hal ini juga tidak bisa lepas dari peran pemerintah yang
seharusnya bisa memberikan kesempatan-kesempatan yang lebih luas lagi untuk
sebagian para generasi muda yang berada dipelosok-pelosok daerah karena
pendidikan adalah prioritas utama yang berguna dalam pembangunan bangsa.
Pemuda yang notabenenya sebagai pelopor harus
memberikan kontribusi yang konkret terhadap peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam mendobrak setiap kebijakan
pemerintah dalam hal pendidikan yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Pemuda
harus bisa menjadi pressure groups terhadap pemerintah. Advokasikan kepada
pemerintah gagasan-gagasan yang sekiranya dapat menjadikan pendidikan di Negara
ini lebih baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyampaikan
gagasan-gagasan tersebut, antara lain melalui perwakilan kita yang ada di DPR,
mengikuti seminar-seminar, diskusi-diskusi, dan masih banyak lagi.
3.
Peran
pemuda dalam Bidang Sosial
Dalam peranan pemuda juga terdapat peran pemuda dalam bidang sosial seperti membantu rakyat miskin dan lainnya.
Semangat kedermawanan sosial yang tinggi dapat diwujudkan melalui pengumpulan zakat infaq dan shadaqah. Sejumlah besar potensi zakat, infaq dan shadaqah yang dimiliki umat apabila dikelola dengan baik dan maksimal, akan dapat meningkatkan kualitas hidup di masyarakat. Dana ZIS yang dihimpun akan memberikan kontribusi besar pada banyak program kegiatan yang dibutuhkan masyarakat, yaitu: bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi umat, dan bidang pengembangan pemuda.
Bidang Pendidikan, zakat akan memberikan manfaat yang besar bila disalurkan untuk pendidikan anak-anak miskin dan terlantar. Dana ZIS diarahkan dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui kemudahan akses pendidikan, pembinaan yang terpadu dan pengembangan potensi anak baik di dalam ataupun di luar ruang sehingga membentuk SDM yang mandiri dan berkualitas. Contoh program pengelolaan ZIS adalah sekolah gratis bagi yatim piatu dan dhuafa, pemberian beasiswa asuh untuk kaum dhuafa, pengembangan potensi anak dan remaja, dan lain-lain.
Bidang Kesehatan, dana ZIS diarahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada kesehatan ibu dan anak. Di antara program yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan gratis dan bergizi, khitanan massal, penanggulangan bencana, search and rescue, dan lain-lain.
Bidang pengembangan ekonomi umat, dana ZIS diarahkan memberikan program pemberdayaan masyarakat miskin di bidang ekonomi sehingga tercipta kemandirian dan peningkatan kesejahteraan. Salah satu contohnya pemberian Program Pemberdayaan dan Pendampingan Usaha, pendampingan usaha lokal dengan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, dan lain-lain.
Bidang pengembangan pemuda, dana ZIS diarahkan untuk memberikan program peningkatan peran pemuda melalui pengembangan karakter, pengetahuan dan keahlian. Contoh Program antara lain pengembangan dan peningkatan kapasitas pemuda, mengenali potensi diri, motivasi, kewirausahaan, keahlian khusus, dan pembinaan akhlak.
Semangat membumikan nilai spritualitas menjadi kesalehan sosial membingkai gerak pengelolan ini sebagai mediator antara nilai kepentingan penderma dan mustahiq (penerima santunan). Antara yang memberi dan menerima, antara orang kaya dan mereka yang dhuafa sehingga kesenjangan sosial bisa semakin dikurangi jaraknya.
Oleh karena itu umat islam Indonesia perlu memiliki kader-kader pemuda yang mampu mengelola dan peduli terhadap permasalahan bangsa. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan, program-program sosial yang ada dalam program ZIS akan sangat terbantu dengan keberadaan mereka. Para pemuda yang telah mendapatkan semangat kedermawanan sosial yang tinggi akan menjadi motor-motor penggerak semangat kedermawanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Apa yang bisa dilakukan para pemuda saat hati mereka telah ditumbuhi semangat kedermawanan sosial? Pemuda dengan semangat kedermawanan sosial ini dapat menyebarkan semangatnya kepada muslim di sekitarnya. Apabila semangat itu telah menyebar dalam kehidupan masyarakat maka kehidupan mereka akan menjadi lebih baik, dan permasalahan-permasalahan sosial akan segera terselesaikan.
Semangat kedermawanan sosial yang tinggi dapat diwujudkan melalui pengumpulan zakat infaq dan shadaqah. Sejumlah besar potensi zakat, infaq dan shadaqah yang dimiliki umat apabila dikelola dengan baik dan maksimal, akan dapat meningkatkan kualitas hidup di masyarakat. Dana ZIS yang dihimpun akan memberikan kontribusi besar pada banyak program kegiatan yang dibutuhkan masyarakat, yaitu: bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi umat, dan bidang pengembangan pemuda.
Bidang Pendidikan, zakat akan memberikan manfaat yang besar bila disalurkan untuk pendidikan anak-anak miskin dan terlantar. Dana ZIS diarahkan dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui kemudahan akses pendidikan, pembinaan yang terpadu dan pengembangan potensi anak baik di dalam ataupun di luar ruang sehingga membentuk SDM yang mandiri dan berkualitas. Contoh program pengelolaan ZIS adalah sekolah gratis bagi yatim piatu dan dhuafa, pemberian beasiswa asuh untuk kaum dhuafa, pengembangan potensi anak dan remaja, dan lain-lain.
Bidang Kesehatan, dana ZIS diarahkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada kesehatan ibu dan anak. Di antara program yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan gratis dan bergizi, khitanan massal, penanggulangan bencana, search and rescue, dan lain-lain.
Bidang pengembangan ekonomi umat, dana ZIS diarahkan memberikan program pemberdayaan masyarakat miskin di bidang ekonomi sehingga tercipta kemandirian dan peningkatan kesejahteraan. Salah satu contohnya pemberian Program Pemberdayaan dan Pendampingan Usaha, pendampingan usaha lokal dengan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, dan lain-lain.
Bidang pengembangan pemuda, dana ZIS diarahkan untuk memberikan program peningkatan peran pemuda melalui pengembangan karakter, pengetahuan dan keahlian. Contoh Program antara lain pengembangan dan peningkatan kapasitas pemuda, mengenali potensi diri, motivasi, kewirausahaan, keahlian khusus, dan pembinaan akhlak.
Semangat membumikan nilai spritualitas menjadi kesalehan sosial membingkai gerak pengelolan ini sebagai mediator antara nilai kepentingan penderma dan mustahiq (penerima santunan). Antara yang memberi dan menerima, antara orang kaya dan mereka yang dhuafa sehingga kesenjangan sosial bisa semakin dikurangi jaraknya.
Oleh karena itu umat islam Indonesia perlu memiliki kader-kader pemuda yang mampu mengelola dan peduli terhadap permasalahan bangsa. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan, program-program sosial yang ada dalam program ZIS akan sangat terbantu dengan keberadaan mereka. Para pemuda yang telah mendapatkan semangat kedermawanan sosial yang tinggi akan menjadi motor-motor penggerak semangat kedermawanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Apa yang bisa dilakukan para pemuda saat hati mereka telah ditumbuhi semangat kedermawanan sosial? Pemuda dengan semangat kedermawanan sosial ini dapat menyebarkan semangatnya kepada muslim di sekitarnya. Apabila semangat itu telah menyebar dalam kehidupan masyarakat maka kehidupan mereka akan menjadi lebih baik, dan permasalahan-permasalahan sosial akan segera terselesaikan.
II.Permasalahan
Peran Pemuda saat ini
Permasalahan
Generasi Muda
Dalam, peranan pemuda untuk memajukan dan
mesejahterakan Negara ini, ada pula permasalahan – permasalahan yang menyangkut
dengan peran pemuda yang menghambat pergerakkannya.
Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat
ini antara lain :
a. Menurunnya jiwa idealisme,
patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda
terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda
dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya
jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi
juga merugikan bangsa.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta
tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi
muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat
kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan
berbagai problem sosial lainnya.
e. Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan
kecerdasan, dan pertumbuhan.
f. Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
g. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi
moral bangsa.
h. Merebaknya penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
i. Belum adanya
peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dalam rangka memecahkan permasalahan generasi muda
diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh
potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subjek pembangunan.
Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang
siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
III.
Potensi
untuk mengatasi Permasalahan pada peran Remaja
Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda
yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme
dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam
tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara
wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis
perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika
dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan
mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan
kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan
yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian
Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko
itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan
pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan
pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu
memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
d. Optimis
dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah
semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan
daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
e. Sikap
Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu
mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi
dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari
batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus
sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti
kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih
terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
g. Keanekaragaman
dalam Persatuan dan Kesatuan.
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari
keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan
jika dihayati secara sempit dan eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman
masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kreatif jika ditempatka
dalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada semangat sumpah pemuda
serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
h. Patriotisme
dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut
serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan
karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka
untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. Dengan tekad
dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap usaha dan
pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
i. Sikap
Kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian
dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur
yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan generasi muda Indonesia sebagai
pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j. Kemampuan
Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna
dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi
Bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap
lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan
teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
KESIMPULAN
Masa depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda
atau generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan generasi
sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu diberi
bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman, serta tetap
menjaga budaya bangsanya.
Dalam peran pemuda ini maupun juga mahasiswa
diperlukan juga dari kesadaran dari diri juga dan juga saling mendukung
peran-peran pemuda di Indonesia dalam berbagai bidang, sperti bidang Ekonomi, social,
Pendidikan maupun Pembangunan. Pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar,
bila manusia-manusianya tidak mau giat bekerja. Oleh karena itu, pada
hakikatnya pembangunan adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang
telah diperhitungkan dengan keadaan sekitarnya, maka mahasiswa selaku
generasi muda berkewajiban untuk ikut serta dalam derap pembangunan. Maka
dari itu tetaplah menjadi pemuda yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi
dan ikut serta membangun negri ini sampai zaman era yang selanjutnya kita tuju.
Serta janganlah suatu permasalahan dalam
peran pemuda ada dalam diri kita. Semoga jurnal ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca.
Daftar
Pustaka
Komentar
Posting Komentar